Memahami Jalan Pikiran

 

Secercah harapan yang seakan menyambut paginya dunia menjadi introduksi dalam mengawali hari. Riuh pekuk terdengar kuat seperti semangat yang bergejolak didalam jiwa raga. Namun, akan bergeming apabila api didalam diri itu padam. Semuanya bercampur syahdu dan mengalir entah tanpa atau menggunakan keraguan didalamnya. Lalu apa yang dimaksud dengan keraguan tersebut? Ya tentu saja sangat berkorelasi dengan tabiat manusia. Kebimbangan dan rasa gundah yang menjadi salah satu perasaan yang mayoritas setiap diri ini dekap. 

Tak apa, semua ini adalah bagian dari cerita hidup. Ya bahwasanya terlukis bagian-bagian cerita kehidupan yang mengukir indah, walau banyak juga terdapat coretan-coretan yang tanpa sengaja tertatah. Tenanglah, coretan-coretan itulah yang akan menambah sebuah ornamen bersahaja. Tak apa pula jika coretan-coretan itu tergores tanpa arah, dengan itulah kita akan banyak belajar cara untuk menghapus dan kembali menatah kapabilitas. Apa yang menjadi acuan atas diri sendirilah yang seyogyanya kita menilik. 

Tidak semua orang dapat secara mudah didalam atma untuk belajar menemukan titik solusi dari resah, tidak lain karena setiap insan mempunyai prosesnya yang bergelombang. Termasuk dalam usaha mengenal diri sendiri yang terkadang tanpa kita sadari adalah tugas paling utama dalam menemukan jati diri. Mencoba tanpa lelah dalam taktik menyelami bahasa tubuh dan seisinya. Konsolidasi terhadap sekitarnya yang dianggap sebagai usaha dalam mempererat berbagai tali sosial. 

Asmaraloka atau dunia yang penuh cinta dan kasih telah menembus jauh dari pengalaman menemukan jati diri, sebab dengan anugrah cinta kasih yang dipunya sangat bisa untuk diajak berkompromi terhadap diri sendiri. Dengan cinta dan kasih, segala sesuatu terasa berbunga tanpa layu. Dengan cinta dan kasih, kita belajar untuk dapat memetik senyum dan kebahagiaan. Dari sinilah, usaha dalam merasai sukma mulai terjawab. Pesona nurani sebagai zona daya dalam berpikir yang menerbitkan sebuah rasa. Terbungkus sangat indah naluri manusia yang apabila dapat diselami secara berkala. Usaha dalam memahami jalan pikiran tatkala mengharumi ide-ide yang datang silih berganti. 

Belajar dalam menemukan haluan atas pegangan yang dipunya oleh jiwa ini membuat arah seolah tanpa buta terpampang lurus dan maju. Bergembiralah, walaupun apabila dilihat menggunakan teropong amat nampak terjal. Memang begitu yang dapat kita petik pembelajaran, bahwa berterima kasihlah pada diri sendiri atas kerja keras yang dituai dalam memahami jalan pikiran. Dalam menemukan diri sendiri, niat paling utama adalah memang be the ordinary you, no matter what the situation is.

Jadilah dirimu sendiri untuk mengetahui banyak tentang segala kekurangan dan kelebihan. Percaya kamu akan menemukan cinta, kasih, dan damai yang akan tertanam kuat. Bahwa dalam memahami jalan pikiran dibutuhkan pundak yang kokoh saat badai menerpa. Berfokuslah dan temukan jalan penalaran terbaik anda.


Isti Nurhalisah, 2023

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggelorakan Kampanye Kebaikan

Too Many Reasons Behind One Decision